INNER CHILD: Menyembuhkan Luka Masa Kecil

trauma masa kecil

Hai, guys!

How are you feeling?

Are you okay?

Pernahkah kamu merasa bahwa kamu mudah tersinggung? Menjadi defensif dan sensitif ketika mendengar kritik sekecil apapun terhadap diri kita, sulit percaya orang lain, suka minder sampai-sampai takut memulai hubungan dengan orang lain, bahkan jika sedang sendiri tiba-tiba jadi sedih tanpa sebab.

Reaksi kita terhadap orang lain bahkan terhadap diri sendiri berakar dari apa yang kita sering alami, lihat, dengar sewaktu kecil. Reaksi ini muncul dari anak dalam diri kita atau yang sering disebut dengan inner child. Setiap orang mempunyai inner child yang bisa membuat dirinya bereaksi kuat terhadap sesuatu tanpa sepenuhnya menyadari kenapa. 

Baca Juga Self Love: Cinta Diri Sebagai Kunci Kesejahteraan dan Keberhasilan Kunci Kesejahteraan

Self Awareness: Menjadi Sahabat Diri Sendiri dalam Petualangan Kehidupan

Inner Child adalah sisi kepribadian kita yang masih bereaksi dan terasa seperti anak kecil. Trauma masa kecil memang mempengaruhi cara kita melihat dan berinteraksi dengan diri sendiri dan orang lain, dan bagaimana kita mengambil keputusan dalam hidup. Trauma masa kecil bisa dengan seseorang yang mengalami atau melihat kekerasan saat masih kecil, tidak mendapat perhatian, cinta, dan kasih sayang dari orang tua. Mungkin mereka masih beradaptasi untuk menjadi orang tua.

Bagaimana Menyembuhkan Luka Batin Anak Dalam Diri Kita?

Seperti yang sering dikatakan oleh banyak orang bahwa luka batin lebih susah sembuh dibanding luka fisik. Lantas bagaimana cara agar kita menyembuhkan dan berdamai dengan luka batin anak dalam diri kita sehingga kita menjadi orang dewasa yang sadar dan tenang?

Berdamai Dengan Inner Child

Pulihkan hubungan dengan anak di dalam diri kita, jalin komunikasi dengan inner child kita untuk berbicara dan mendengarkan apa yang dirasakan oleh anak yang ada dalam tubuh kita. Sambil melihat bayangan kita di cermin atau sambil melihat foto masa kecil kita katakan padanya kalimat yang menenangkan dan mendamaikan. Jangan biarkan masa lalu memenjarakan kita, jalan bersama menikmati setiap langkah kita di masa kini.

Disini kita memeluk dan memberikan rasa aman pada anak dalam diri kita. Jika perlu, menangis pun tidak apa-apa. Ini bisa menjadi awal rekonsiliasi dengan anak dalam diri kita. 

Ketika kita sedang bahagia, ajak anak dalam diri kita turut menikmati rasa bahagia tersebut. Hanya dengan mencintai dan menyembuhkan luka anak dalam diri kita, kita bisa mulai mencintai diri dan orang lain dengan lebih tulus. Rekonsiliasi dengan inner child kita membantu kita melepas jeratan borgol masa lalu dan hidup bahagia di masa kini.

Pengabaian Emosi Masa Kecil Childhood Emotional Neglect


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Psychological Reactance atau Reaktansi Psikologi

Berlomba-lomba dalam Kesusahan - Suffering Olympic

Memahami Halo Effect - Efek Kesan Pertama