Toxic Productivity: Bahaya Produktivitas yang Berlebihan

Kalo kamu sering dapat tekanan dari diri sendiri atau lingkungan untuk selalu produktif, hati-hati, bisa jadi itu "toxic productivity". Bukan berarti kerja keras itu buruk, tapi ketika sudah berlebihan dan bikin kamu kehilangan keseimbangan dalam hidup, itu berbahaya banget, guys!

Apa itu Toxic Productivity?

Toxic productivity adalah kecenderungan kita untuk selalu ngerasa kalau kita harus produktif terus, sampai mengabaikan kebutuhan kita sendiri, seperti waktu istirahat, rekreasi, atau berinteraksi dengan teman-teman. Kamu merasa bersalah kalau gak produktif, bahkan saat sedang dalam kondisi capek atau butuh istirahat.

Apa itu toxic productivity

Ciri-ciri Toxic Productivity

1. "Gak Boleh Nongkrong, Harus Kerja Terus!"

Nah, ini ciri yang khas banget. Kamu selalu merasa bersalah kalau gak kerja atau produktif terus. Kamu bisa jadi mengabaikan waktu kamu untuk bersantai atau nongkrong bareng teman-teman, dan malah terjebak dalam lingkaran kerja terus-menerus.

2. "Lebih Baik Sendiri Daripada Berkumpul"

Kamu mungkin merasa lebih baik kerja sendiri daripada ikut acara sosial atau hangout bareng teman-teman. Kamu merasa waktu itu bisa dipakai buat kerja atau mengejar deadline, tapi pada akhirnya, kamu jadi terisolasi dan kehilangan koneksi sosial yang penting.

3. "Jangan Cepat Puas, Harus Lebih Hebat Lagi!"

Kamu selalu merasa belum cukup baik atau hebat, walaupun sudah mencapai target yang tinggi. Kamu selalu ngejar prestasi yang lebih tinggi dan gak pernah puas dengan hasil kerja kamu, sampai-sampai bisa bikin stress sendiri.

4. "Tetap Produktif di Waktu Istirahat"

Ketika kamu istirahat atau liburan, kamu masih berpikir tentang kerja atau mencari peluang bisnis baru. Kamu gak bisa benar-benar menikmati waktu kamu sendiri karena selalu terpikirkan soal kerjaan.

Apa itu Toxic Positivity? Kenali Ciri dan Cara Menghadapinya

Mengenal Burnout: Terlalu Gas, Akhirnya Terbakar

Dampak Toxic Productivity

Gak ada yang bisa produktif terus-menerus tanpa henti. Ketika kamu dipaksa untuk selalu produktif, akhirnya bisa menguras energi dan mental kamu sendiri. Kamu bisa mengalami kelelahan fisik dan mental, bahkan burnout.

Toxic productivity juga bisa merusak keseimbangan hidup kamu. Kamu jadi kurang waktu buat hal-hal lain yang penting, seperti menjaga kesehatan, beristirahat, atau menghabiskan waktu berkualitas dengan orang terdekat.

Menghadapi Toxic Productivity

Jangan terjebak dalam pola toxic productivity, guys! Kalian bisa coba hal-hal ini:

1. Beri Dirimu Waktu Istirahat

Kamu butuh waktu untuk beristirahat dan meremajakan energi. Jangan takut untuk mengambil cuti atau liburan. Waktu istirahat itu penting untuk menghindari kelelahan dan burnout.

2. Tetapkan Batasan Waktu

Tetapkan batasan waktu untuk bekerja. Kamu bisa menentukan jam kerja yang sehat dan konsisten, biar kamu bisa menyeimbangkan antara kerja dan waktu pribadi.

3. Terlibat dalam Aktivitas Non-Produktif

Coba liburan dari kerja dan coba terlibat dalam aktivitas non-produktif yang menyenangkan. Nongkrong bareng teman-teman, nonton film, atau melakukan hobi yang kamu suka bisa bikin kamu rileks dan nikmatin hidup.

4. Dengarkan Tubuh dan Pikiran Lu

Kalau tubuh atau pikiran kamu udah ngasih sinyal buat istirahat, dengerin aja. Jangan paksain diri untuk tetap produktif saat kondisi tubuh dan pikiran sedang lelah.

Ingat, hidup itu bukan cuma soal kerja dan produktivitas. Kamu gak perlu ngerasa bersalah kalau ngambil waktu buat diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Psychological Reactance atau Reaktansi Psikologi

Berlomba-lomba dalam Kesusahan - Suffering Olympic

Memahami Halo Effect - Efek Kesan Pertama