Gangguan Factitious: Sering Drama Pura-pura Sakit
Hai, pembaca yang hebat! Pernah dengar tentang gangguan factitious? Meski tidak begitu dikenal seperti beberapa gangguan lainnya, gangguan ini memiliki sisi menarik yang layak untuk dijelajahi. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu gangguan factitious, gejalanya, faktor penyebab, dan bagaimana cara mengelolanya. Ayo, kita telusuri bersama!
Apa Itu Gangguan Factitious?
Gangguan factitious, juga dikenal sebagai sindrom Munchausen, adalah gangguan mental yang melibatkan perilaku palsu atau pura-pura sakit atau cedera dengan tujuan mendapatkan perhatian medis atau simpati. Orang yang mengalami gangguan ini seringkali secara sengaja menyebabkan gejala fisik atau psikologis pada diri mereka sendiri, kadang-kadang bahkan hingga menyebabkan pembedahan atau pengobatan yang tidak diperlukan.
Baca Juga Apa Itu Somatic Symptom Disorder
Gejala Gangguan Factitious
1. Pura-pura Sakit atau Cedera
Mereka suka banget bikin drama tentang sakit atau cedera, seperti nyeri, mual, pusing, atau demam.
2. Pengetahuan Medis yang Luas
Kayaknya mereka bisa jadi dokter juga deh, soalnya punya pengetahuan medis yang nggak biasa dan sering banget muter-muter ke rumah sakit atau dokter.
3. Penerimaan dan Simpati
Mereka seneng banget diperhatiin dan dikasihanin orang lain gara-gara pura-pura sakit.
Faktor Penyebab Gangguan Factitious
Penyebab pasti gangguan factitious masih belum dipahami. Namun, ada faktor psikologis seperti ingin jadi pusat perhatian atau ingin diakui sebagai pasien yang perlu diperhatiin. Pengalaman masa kecil yang berat atau kurangnya dukungan dari teman juga bisa jadi pemicu gangguan ini.
Cara Mengatasi dan Menghadapinya
Mengatasi gangguan factitious tidak mudah karena penderitanya sering merahasiakan perilaku mereka. Terapi psikologis seperti terapi bicara atau terapi kognitif perilaku bisa bantu mereka menghadapi masalah yang bikin mereka pura-pura sakit. Penting juga buat dukungan sosial dan bantuan dari ahli kesehatan mental.
Meskipun mungkin belum begitu terkenal kayak gangguan lainnya, pengaruhnya pada individu dan hubungan sosial bisa bener-bener serius. Membedakan antara drama dan masalah serius itu penting, buat menjaga kesehatan mental dan memberikan dukungan yang tepat.
Komentar
Posting Komentar