Toxic Friendship: Hubungan Pertemanan Yang Gak Sehat

Toxic itu gak selalu tentang relationship pada asmara aja. Ada juga toxic diri sendiri, toxic family, toxic friendship, dan lain-lainnya.

Istilah toxic friendship itu hubungan pertemanan yang gak sehat yang gak mendukung, memberikan dampak negatif ke kita. Toxic itu racun. Racun dalam tubuh kita aja perlu dikeluarin apalagi hubungan kita sama orang lain.

Pasti kalian pernah terjebak pada hubungan toxic di pertemanan. Atau mungkin sedang terjebak?

Bahkan ada orang sampe ganti-ganti teman karena gak tahan sama sifat toxicnya. Banyak teman memang bagus. Tapi jika banyak teman tapi banyak juga toxicnya ya buat apa?

Baca Juga Dampak dan Cara Menghadapi Toxic Family

Baca Juga Toxic Relationship: Hubungan Toxic yang Bikin Hati Hancur

Definisi toxic tiap orang itu berbeda, karena perasaan dan kadar pemakluman tiap orang juga berbeda. Mungkin hal yang menurut kita biasa aja bisa jadi itu toxic menurut orang lain. Begitupun sebaliknya. Jadi kita saling menghargai aja. Karena disini kita akan sharing. Because sharing is caring. 

Pernah gak sih selalu merasa gak dianggap sama sekumpulan teman kita, kayak dijadiin last option? Itu salah satu toxic friendship.

toxic friendship

Seorang teman yang beracun atau toxic people itu datang waktu lagi butuh aja. Selain itu, teman yang toxic juga suka mengisolasi teman teman yang lain kayak egois, jadi temannya dia ini cukup berteman sama dia aja gausah sama yang lain.

Toxic people ini selalu merasa iri, sampai dia itu hobi berkompetisi kayak menganggap temannya itu saingan dia.

Tapi beberapa orang kadang suka gak sadar dirinya berada dalam pertemanan yang toxic. Memilih bertahan daripada kesepian karena suka berpikiran gak ada teman lagi.

Beberapa Ciri-Ciri Toxic Friendship Secara Umum:

Ciri-Ciri hubungan pertemanan yang gak sehat

1. Pengkritik 

Hobinya berkomentar negatif gak pernah ngeapresiasi kita sebagai teman

2. Keras kepala

Gak nerima masukan dari temannya terus kukuh sama pendirian dia yang menurutnya benar. Kalau dia aja gak mau mendengarkan kita yang mungkin notabenenya teman, gimana kedepannya hubungan pertemanan itu.

3. Gak bisa dipercaya

Dalam artian lain fake friend. Di depan kayak baik banget tapi dibelakang dia ngejudge kita yang nggak nggak.

4. Tidak menghormati batasan atau mungkin gak bisa menghargai privasi kita


Dan diingatkan lagi kalau kadar pemakluman setiap orang itu berbeda-beda. Kalian punya versi toxic friendship masing-masing.

Cara Mengatasi Toxic Friendship:

1. Sendirian itu gapapa daripada kamu harus bergelut sama orang yang buat kamu gak nyaman bahkan gak berkembang sama sekali

2. Kamu gak harus selalu ikut perjanjian atau ajakan teman kamu.

3. Kita harus tau apa yang kita butuhin.

4. Kalo ada masalah langsung bilang sama dia, jangan sampai dia dengar dari orang lain agak tidak menjadi kesalah pahaman.

5. Kalo kita sayang sama diri sendiri, kita gak bakalan ngizinin siapapun untuk mengatur bahkan menyakiti diri kita. Dan kita gak bakalan takut apapun kecuali kehilangan diri kita sendiri.

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Psychological Reactance atau Reaktansi Psikologi

Berlomba-lomba dalam Kesusahan - Suffering Olympic

Memahami Halo Effect - Efek Kesan Pertama