Mengenal Skizofrenia - Gejala, Penyebab, dan Jenisnya
Sebagian orang menstigma negatif mengenai skizofrenia, dan itu tidak benar sama sekali. Orang yang memahami dan memberi dukungan bagi penderita skizofrenia sangat sedikit.
Apa Itu Skizofrenia?
Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang membuat penderitanya sulit membedakan realita dan halusinasinya. Ditandai dengan adanya gangguan pola pikir, persepsi, berbahasa, bertingkah laku dan emosi yang tidak sesuai.
Skizofrenia biasanya dimulai pada akhir masa remaja atau saat beranjak dewasa kisaran 15-35 tahun.
Gejala-Gejala Penderita Skizofrenia
Setiap penderita skizofrenia dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Seseorang dapat dikatakan skizofrenia apabila dirinya mengalami gejala gejala berikut dan berdampak signifikan terhadap kegiatan sehari-hari. Gejala-gejala skizofrenia terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Gejala Positif
Pada gejala positif, penderita mengalami perubahan pada tingkah laku dan pikiran seperti berhalusinasi, yaitu melihat, mendengar, bahkan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Pada gejala positif kedua penderita mengalami delusi dimana penderita memiliki keyakinan kuat akan sesuatu yang tidak nyata. Dan tidak bisa membedakan antara realita dan khayalan. Memiliki pemikiran yang aneh dan tidak terorganisir, sikap aneh juga pergerakan abnormal.
2. Gejala Negatif
Pada gejala negatif yaitu timbulnya sikap apatis terhadap lingkungan sekitar, merasa hampa dan tidak termotivasi melakukan apapun, tidak memiliki ketertarikan pada aktivitas sehari-hari, tidak memiliki emosi, suka melewatkan kebersihan diri, dan cenderung anti sosial.
3. Gejala Kognitif
Gejala kognitif lebih sulit dilihat dibanding gejala lainnya. Namun, pada umumnya gejala ini menimbulkan kesulitan untuk menjalani kegatan sehari-hari. Contohnya sulit berkonsentrasi, sulit mencerna informasi, dan bermasalah dalam ingatan.
Jenis-Jenis Skizofrenia
1. Skizofrenia Paranoid
Jenis yang paling sering dialami oleh penderita skizofrenia. Penderita pada jenis ini biasanya sulit berkonsentrasi, mengalami penurunan kemmpuan berperilaku, meyakini orang lain akan menyakitinya, merasa dirinya lebih hebat, mengalami gangguan persepsi, mengalami halusinasi suara, dan mengalami gangguan tidur dan gangguan makan.
2. Skizofrenia Katatonik
Skizofrenia ini berhubungan dengan gangguan motorik atau gangguan pergerakan, meniru perilaku orang lain, dan tidak mau berbicara.
3. Skizofrenia Residual
Penderita skizofrenia ini, tidak menunjukkan gejala-gejala yang menonjol, akan tetapi sebelumnya telah didiagnosa skizofrenia.
4. Skizofrenia tak terinci
Penderita mengalami gangguan perilaku lebih dari satu jenis skizofrenia diatas.
Penyebab Skizofrenia
Penyebab seseorang terkena skizofrenia belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang menderita skizofrenia yaitu keturunan, ketidakseimbangan kimia otak, komplikasi saat kelahiran, cedera otak, gangguan atau kerusakan pada sistem transmisi penghantar sinyal-sinyal di otak. sampai faktor lingkungan seperti stress, pengalaman traumatis, serta penyalahgunaan narkotika.
Terdapat beberapa hal yang dapat membuat gejala mereka kambuh seperti stress, dan penggunaan narkoba.
Berhenti mengecap penderita skizofrenia sebagai "orang gila." Kurangnya pemahaman masyarakat, penderita skizofrenia seringkali dikucilkan, jarang diberikan dukungan-dukungan sosial. Padahal penderita skizofrenia memerlukan pemeriksaan oleh spesialis kejiwaan atau psikiater profesional dengan bantuan obat-obatan khusus yang dapat menekan gejala-gejala mereka.
Baca selengkapnya Penanganan Skizofrenia
Komentar
Posting Komentar