Postingan

Affective Disorder: Memahami Gangguan Perasaan

Gambar
Affective Disorder, atau yang sering disebut sebagai Gangguan Afektif, adalah kategori gangguan kesehatan mental yang mempengaruhi perasaan, suasana hati, dan kemampuan seseorang untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang apa itu Gangguan Afektif, jenis-jenisnya, serta bagaimana memahami dan mengatasi gangguan ini. Apa Itu Affective Disorder? Gangguan Afektif adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi perasaan dan mood seseorang secara berlebihan atau berkelanjutan. Orang yang mengalami gangguan ini seringkali menghadapi kesulitan dalam mengontrol emosi mereka dan mengalami fluktuasi yang signifikan dalam suasana hati mereka. Gangguan Afektif dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan hubungan dengan orang lain. Jenis-Jenis Affective Disorder 1. Depresi Mayor (Major Depressive Disorder) Ini adalah kondisi yang ditandai dengan perasaan sedih yang

Mengenal Depresi Mayor, Tanda-tanda, Penyebab, dan Penanganannya

Gambar
Kamu pasti sudah dengar tentang depresi mayor, kan? Itu bukan cuma soal "lagi bete" atau "lagi susah move on" doang. Meskipun kerap kali disebut sebagai "depresi," ini adalah kondisi yang jauh lebih dari sekadar merasa sedih. Ini level banget!  Jadi, yuk, kita bahas lebih lanjut tentang apa itu depresi mayor, gimana tanda-tandanya, dan apa yang bisa kita lakukan kalo ada temen atau diri kita sendiri yang mengalami ini. Apa Itu Depresi Mayor? Depresi Mayor adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai oleh perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, serta gejala-gejala fisik dan psikologis lainnya yang berlangsung secara berkelanjutan selama paling sedikit dua minggu.  Jadi, depresi mayor itu lebih dari sekadar perasaan sedih atau galau biasa. Ini adalah kondisi serius yang bisa mengganggu banget hidup kita. Baca Juga   Affective Disord

Conduct Disorder pada Anak: Tanda, Penyebab, dan Pengelolaannya

Gambar
Conduct Disorder atau Gangguan Perilaku pada Anak adalah masalah mental yang serius yang mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial anak. Gangguan ini seringkali muncul pada masa anak-anak atau remaja, dan jika tidak diatasi dengan tepat, dapat berdampak pada kehidupan anak hingga dewasa. Tanda-Tanda Conduct Disorder Ada beberapa perilaku umum yang seringkali muncul pada anak yang mengalami gangguan ini, seperti: 1. Perilaku Agresif Anak dengan Conduct Disorder seringkali cenderung agresif terhadap orang lain, seperti berkelahi fisik, membuli, atau mengintimidasi teman sebaya atau bahkan anggota keluarga. 2. Pelanggaran Hukum Mereka cenderung melakukan tindakan yang melanggar hukum, seperti mencuri, merusak properti, atau memulai kebakaran. 3. Ketidakpatuhan Anak-anak ini seringkali menolak untuk mematuhi aturan dan perintah, baik di rumah, sekolah, atau masyarakat. 4. Kekerasan terhadap hewan Beberapa anak

Gangguan Mood Hipotimia, Kekurangan Semangat

Gambar
Hai, sobat-sobat! Hari ini kita bakal bahas sesuatu yang seringkali mampir dalam hidup kita, yaitu hipotimia. Tapi tenang aja, kita bahas ini dengan bahasa yang lebih sederhana. Apa Itu Hipotimia? Hipotimia, itu adalah ketika kita merasa turun semangat, sedih, atau bahkan kehilangan semangat untuk melakukan hal-hal yang biasanya kita nikmati. Ini adalah kondisi suasana hati yang kurang positif dan lebih cenderung negatif, meskipun tidak seteruk depresi, seperti perasaan "blues" atau "lesu." Nah, mari kita bahas beberapa hal yang perlu kita tahu tentang hipotimia: 1. Ini Normal Pertama-tama, penting untuk tahu bahwa hipotimia itu sesuatu yang normal. Semua orang bisa mengalaminya dari waktu ke waktu. 2. Berbeda dari Depresi Hipotimia itu bukan hal yang sama dengan depresi. Ini lebih seperti "lesu" sementara, sedangkan depresi adalah kondisi yang lebih serius dan berkepanjang

Sindrom Stockholm: Ketika Korban Membela Pelaku

Gambar
Hai, teman-teman! Kita bakal bahas tentang sesuatu yang agak aneh, yaitu sindrom Stockholm. Sindrom Stockholm itu kayak reaksi aneh di mana orang yang diculik atau disandera malah jadi mendukung orang yang nyandera mereka. Kita bakal cerita gimana dan kenapa ini bisa terjadi. Apa itu Sindrom Stockholm? Sindrom Stockholm adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang yang menjadi korban dalam situasi penyanderaan atau penculikan mengembangkan perasaan simpati, empati, atau bahkan cinta terhadap pelaku kejahatan tersebut. Istilah ini pertama kali muncul setelah peristiwa pada tahun 1973 di Stockholm, Swedia, ketika sekelompok bankir yang diculik oleh dua penyandera selama enam hari akhirnya menyatakan dukungan kepada para penyandera mereka. Jadi, begini ceritanya: 1. Korban Merasa Terisolasi Orang yang diculik biasanya merasa sangat terisolasi dan takut. Mereka gak tahu apa yang akan terjadi selanjut

Mengenal Mythomania: Suka Bohong Berlebihan

Gambar
Hai, teman-teman! Kali ini kita akan bahas tentang sesuatu yang agak unik, yaitu mitomani, atau orang yang suka cerita berlebihan.  Apa Itu Mythomania? Mythomania, itu adalah orang yang punya kecenderungan untuk suka cerita berlebihan atau berbohong. Mereka suka bercerita tentang hal-hal yang mungkin nggak pernah terjadi atau berlebihan tentang prestasi atau pengalaman mereka. Nah, berikut beberapa hal yang perlu kita tahu tentang mythomania: 1. Bukan Sekadar Bohong Jangan salah, mitomani bukan cuma orang yang suka bohong biasa. Mereka seringkali punya imajinasi yang kuat dan bisa menciptakan cerita yang sangat meyakinkan. 2. Mungkin Ada Alasan Terkadang, mitomani berbohong bukan karena mereka ingin menipu orang, tapi karena mereka merasa perlu diperhatikan atau ingin diterima. Jadi, itu bukan selalu kejahatan niatnya. 3. Bisa Menyulitkan Meskipun mungkin terdengar sepele, mitomani bisa menj

Pentingnya Self Worth untuk Citra Diri

Gambar
Hai, teman-teman! Kita bakal bahas satu hal yang penting banget, yaitu harga diri. Tapi gak pake istilah ribet, ya, kita sebut aja "Self Worth" atau "nilai diri." Apa Itu Self Worth? self worth atau nilai diri adalah pandangan pribadi seseorang tentang diri mereka sendiri dan seberapa besar mereka merasa berharga sebagai individu. Ini mencakup perasaan apakah seseorang merasa pantas mendapatkan kasih sayang, penghargaan, dan rasa hormat dari diri mereka sendiri dan orang lain. Self worth yang tinggi biasanya mencirikan perasaan positif dan penghargaan diri yang kuat. Orang dengan self worth yang tinggi merasa berharga, mampu, dan pantas mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup mereka. Mereka cenderung lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan berani mengambil tindakan yang memajukan diri mereka. Di sisi lain, self worth yang rendah mencirikan perasaan negatif tentang diri