Inner Harmony

Buat kalian yang sering merasa kalo prestasi dan keberhasilan kalian cuma kebetulan atau nggak pantas, mungkin kalian lagi mengalami yang namanya "Impostor Syndrome". Jangan panik, itu adalah kondisi psikologis yang lebih umum daripada yang kalian kira. Apa itu Impostor Syndrome? Impostor Syndrome adalah perasaan ketidakpercayaan diri yang berlebihan, sampai kamu merasa kalau prestasi dan kesuksesan yang kamu raih itu cuma keberuntungan atau karena menipu orang lain. Kamu merasa seperti penipu yang berkedok pinter, padahal dalam hati, kamu merasa nggak pantas. Ciri-ciri Impostor Syndrome 1. "Ini Pasti Keberuntungan Sementara" Ketika kamu berhasil dalam suatu hal, kamu bisa merasa kalo itu cuma keberuntungan sementara. Kamu merasa kalau prestasi kamu itu gak berasal dari kecerdasan atau kemampuan kamu, tapi murni keberuntungan aja. 2. "Pasti Orang Lain Lebih Pinter" Kamu s

Kalau kamu lagi jatuh cinta atau lagi di masa-masa pacaran, pasti kamu pengen banget kasih perhatian yang spesial buat pasangan, kan? Nah, sekarang lagi ngehits banget nih bahas soal "Love Language", atau bahasa gaulnya, "Basa-Basi Cinta"! Biar kamu bisa paham banget cara paling tepat buat nunjukin cinta ke doi! Apa sih Love Language itu? Love Language adalah cara-cara yang kita pilih buat nunjukin perasaan cinta dan kasih sayang ke pasangan kita. Jadi, tiap orang punya cara yang berbeda-beda dalam ngungkapin rasa cinta, dan nggak semua orang merasa cinta dengan cara yang sama. Basa-Basi Cinta yang Ngetrend 1. Words of Affirmation Buat beberapa orang, dengar kata-kata manis, pujian, atau kata-kata penyemangat bisa bikin baper banget. Itu love language yang disebut "Words of Affirmation". Coba deh sering kasih kata-kata yang bikin dia bangga sama diri sendiri dan merasa diha

Kalo kamu sering dapat tekanan dari diri sendiri atau lingkungan untuk selalu produktif, hati-hati, bisa jadi itu "toxic productivity". Bukan berarti kerja keras itu buruk, tapi ketika sudah berlebihan dan bikin kamu kehilangan keseimbangan dalam hidup, itu berbahaya banget, guys! Apa itu Toxic Productivity? Toxic productivity adalah kecenderungan kita untuk selalu ngerasa kalau kita harus produktif terus, sampai mengabaikan kebutuhan kita sendiri, seperti waktu istirahat, rekreasi, atau berinteraksi dengan teman-teman. Kamu merasa bersalah kalau gak produktif, bahkan saat sedang dalam kondisi capek atau butuh istirahat. Ciri-ciri Toxic Productivity 1. "Gak Boleh Nongkrong, Harus Kerja Terus!" Nah, ini ciri yang khas banget. Kamu selalu merasa bersalah kalau gak kerja atau produktif terus. Kamu bisa jadi mengabaikan waktu kamu untuk bersantai atau nongkrong bareng teman-teman, dan malah t

Di zaman sosial media ini, pasti sering liat orang-orang yang selalu ngumbar senyum dan positif di mana-mana, kan? Tapi, hati-hati, di balik senyum tipis itu bisa jadi ada yang namanya "toxic positivity" yang bisa berbahaya buat mental kita. Apa itu Toxic Positivity? Toxic positivity adalah kecenderungan kita untuk selalu memaksakan diri untuk berpikir positif dan bahagia, bahkan ketika kita lagi ngalamin masalah atau kesulitan yang sebenarnya bikin kita down atau stres. Kita jadi ogah banget untuk nerima emosi negatif atau sedih, dan malah berusaha ngehindarin atau ngabaikan perasaan itu. Ciri-ciri Toxic Positivity 1. "Keep Smiling" "Senyum dong, jangan sedih!" Nah, kalimat klasik ini sering banget kita dengar kalau lagi ngalamin masalah atau kesedihan. Padahal, emosi itu manusiawi. Gak selalu bisa senyum terus menerus, kan? Kita butuh ruang buat menerima dan mengungkapkan per

Kalian pasti sudah dengar tentang cyberbullying, kan? Nah, itu termasuk gangguan online yang bikin hidup kamu jadi kayak neraka virtual! Jangan remehin, karena ini bisa berdampak buruk banget buat psikologis dan mental kamu.  Jadi, apa sih cyberbullying itu? Singkatnya, itu adalah aksi bullying atau perundungan yang dilakukan secara online atau lewat media sosial. Tujuannya adalah sengaja mempermalukan, mencela, atau menyerang seseorang secara terus-menerus di dunia maya. Ini bisa terjadi di mana aja, mulai dari platform media sosial, chat room, sampai forum online. Contoh Cyberbullying  1. Melempar Kata-kata Pedas (Flaming) Ini kayak melempar kata-kata kasar, hinaan, atau cacian di dunia maya. Yang ada malah makin manasin suasana dan bikin baper orang yang jadi sasaran. 2. Sengaja Ngasih Nama Jahat (Trolling) Trolling itu kayak sengaja nyari sensasi dengan ngasih komentar atau informasi yang seng

Gangguan kepribadian narsistik adalah keadaan dimana seseorang merasa dirinya lebih penting dari yang lain, kurangnya empati, dan selalu ingin mendapatkan pengakuan dan perhatian dari orang lain.  Narsistik: Narcissistic Personality Disorder (NPD) Dua jenis gangguan kepribadian narsisistik adalah NPD Gagah dan NPD Rentan. Seorang NPD Gagah memiliki rasa penting diri yang sangat tinggi dan suka mencari pujian dan perhatian orang lain, sedangkan Seorang NPD Rentan memiliki perasaan ketidakmampuan yang mendasar dan sangat sensitif terhadap kritik atau penolakan. Seorang NPD Gagah lebih ekstrovert dan sosial dominan, sementara seorang NPD Rentan cenderung lebih introvert dan tidak percaya diri. Ciri-ciri Orang Narsistik Ada beberapa ciri-ciri narsis yang sering muncul: 1. Selfie Addict Nah, jika ada teman yang selalu posting foto diri di media sosial dengan pose dan gaya yang hebat, bisa jadi dia p

Apakah kamu merasa selalu mencari validasi dan pujian dari orang lain? Kamu mungkin menderita Gangguan Kepribadian Narcissistic atau NPD.  Apa itu Gangguan Kepribadian Narsistik? Mungkin kamu pernah menemui orang yang selalu berhasil mengalihkan percakapan menjadi topik tentang dirinya sendiri? perilaku tersebut adalah ciri-ciri Gangguan Kepribadian Narsistik.  Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik adalah keadaan dimana seseorang merasa dirinya lebih penting dari yang lain, kurangnya empati, dan selalu ingin mendapatkan pengakuan dan perhatian dari orang lain.  Jadi, gangguan kepribadian narsistik ini kayak seorang bintang di kehidupan mereka sendiri, selalu pengen diapresiasi dan diakui kehebatannya oleh orang lain. Mereka bisa merasa lebih unggul dari yang lain, dan suka pamer prestasi, kecantikan, atau apapun yang bisa bikin mereka jadi perhatian utama. Penyebab Gang

Kalian pasti pernah mendengar tentang halusinasi, bukan? Halusinasi itu menggila atau nyata? Mari kita pelajari lebih dalam apa itu halusinasi.  Halusinasi adalah pengalaman panca indera yang tidak nyata atau tidak ada rangsangan eksternal, tetapi bagi orang yang mengalaminya, itu terasa sangat nyata. Ketika kalian melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada itu disebut halusinasi. Contoh halusinasi seperti mendengar suara orang yang tidak ada di sekitar kamu atau melihat gambar yang sebenarnya tidak ada.  Bayangkan kamu sedang berdiri di tengah keramaian dan tiba-tiba kamu melihat teman sekamarmu yang sudah meninggal berjalan di seberang jalan. Bingung, kan? Nah, itu halusinasi! Halusinasi adalah mengalami pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Bisa terjadi karena masalah keseha

Delusi adalah keadaan dimana seseorang memiliki keyakinan yang kuat dan tidak masuk akal dengan kenyataan. Misalnya, kamu yakin bahwa kamu adalah presiden dunia padahal sebenarnya kamu hanya seorang buruh kantoran. Atau kamu percaya bahwa kamu adalah alien yang tersesat di planet ini. Itu baru beberapa contohnya, delusi bisa lebih rumit dan tak terduga!  Berbicara tentang delusi, ada banyak jenisnya. Ada delusi paranoid, di mana seseorang merasa diperlakukan buruk atau diincar oleh seseorang atau sesuatu yang sebenarnya tidak ada.  Ada juga delusi grandiose, yang terjadi ketika seseorang memiliki pandangan diri yang sangat berlebihan. Misalnya, meyakini bahwa mereka adalah pahlawan super yang sedang menyelamatkan dunia. Tentu saja, kita semua adalah pahlawan dalam cerita hidup kita, bukan? Mengenal Perbedaan Ilusi, Delusi, dan Halusinasi Faktor Penyebab Delusi 1. Kecenderungan Genetik Seperti pikiran yang tidak

Apakah pernah terjadi padamu bahwa sesuatu terlihat begitu nyata tetapi sebenarnya hanya ilusi? Ilusi adalah ketika seseorang memiliki persepsi atau persepsi yang salah tentang suatu objek atau situasi. Dalam hal ini, ilusi dapat mempengaruhi indra kita, seperti penciuman, pendengaran, atau penglihatan. Mengapa kita mudah tertipu oleh ilusi? Nah, otak manusia cenderung mencari pola dan menciptakan arti dari apa yang kita lihat, bahkan jika itu hanya ilusi. Contoh-contoh Ilusi yang Umum 1. Ilusi Optik Contohnya adalah ketika kamu melihat garis yang sebenarnya lurus, tetapi terlihat bergelombang atau melengkung. Gimana tuh rasanya dikelilingi oleh hal-hal yang melenceng dari kenyataan?  2. Ilusi Auditori Contohnya Pernahkah kamu mendengar suara yang sebenarnya tidak ada? Misalnya, kamu mendengar suara orang berbisik padahal di sekitarmu tidak ada orang. 3. Ilusi Taktil Contohnya perasaan kamu

Halo-halo! Mari kita mulai dengan mengenal lebih dekat tentang ilusi, delusi, dan halusinasi. Dalam bidang psikologi dan psikiatri, istilah seperti ilusi, delusi, dan halusinasi sering digunakan untuk menggambarkan gangguan imajinasi dan realita seseorang. Ilusi Ilusi adalah persepsi yang salah yang dibuat oleh indra kita sendiri. Tidak hanya orang lain yang dapat mengecoh kita, tetapi kita juga dapat mengecoh diri kita sendiri. Misalnya, kamu melihat sesuatu yang tampak seperti hantu dari jarak jauh, tapi ketika dilihat lebih dekat, kamu menemukan bahwa itu hanyalah boneka yang tergeletak. Memahami Apa itu Ilusi dan Cara Mengatasinya Contoh ilusi visual yang paling umum adalah ilusi optik, di mana bentuk atau garis yang sebenarnya lurus terlihat bengkok atau bergerak saat dilihat. Delusi Delusi adalah keadaan dimana seseorang memiliki kepercayaan yang tidak sesuai atau tidak logis denga

Kata Alter Ego berasal dari bahasa latin yang artinya sisi lain atau sisi kedua.  Alter ego adalah keadaan dimana seseorang memiliki dua atau lebih persona batin atau karakter yang berbeda dari karakter utamanya. Alter ego secara sadar dibentuk untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi dari karakter utama. Ini adalah "sisi lain" dari diri yang sering disembunyikan dari orang lain.  Alter ego ini muncul saat menghadapi situasi yang membutuhkan sikap atau kepribadian yang berbeda. Peran Alter Ego dalam Diri Seseorang 1. Pelarian dari Kebosanan Beberapa orang mengembangkan alter ego sebagai cara untuk melarikan diri dari kebosanan sehingga dapat menjadi lebih kreatif dan mengeksplorasi berbagai sisi diri mereka dalam karakter alter ego mereka. 2. Pendukung Diri Alter ego dapat membantu seseorang dalam menghadapi kesulitan atau ketidakpastian. Mereka mungkin merasa lebih berani atau percaya diri

Apakah kamu pernah merasa memiliki dua kepribadian atau dua cara berperilaku yang berbeda? Jika ya, bisa jadi kamu merujuk pada istilah alter ego atau kepribadian ganda. Meskipun terdengar serupa, kedua istilah ini sebenarnya berbeda. Definisi yang Berbeda Alter ego adalah karakter kepribadian kedua seseorang yang merupakan sisi yang berlawanan dengan kepribadian asli dan dibentuk secara sadar. Sedangkan kepribadian ganda adalah kondisi mental dimana seseorang memiliki dua atau lebih identitas yang berbeda dalam dirinya. Orang dengan kepribadian ganda selalu menyebut dirinya "kami". Alter ego adalah sisi kepribadian yang dikembangkan secara sadar, sementara kepribadian ganda biasanya tidak disadari. Ini adalah perbedaan utama antara alter ego dan kepribadian ganda. Penyebab yang Berbeda Alter ego biasanya terbentuk sebagai respons terhadap tekanan atau trauma psikologis yang terjadi dalam hidup sese

Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat untuk melakukan apa pun yang berlangsung lama sehingga memengaruhi kehidupan sehari-hari. Depresi bisa amat memengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku seseorang hingga menyebabkan berbagai masalah fisik dan emosional. Dalam bentuknya yang paling ringan, depresi bisa berarti kita amat tidak bersemangat menjalani han, merasa segala hal dalam hidup ampak sulit atau tidak berguna untuk dilakukan. Sementara pada tingkat paling parah, depresi bisa mengancam nyawa karena bisa membuat seseorang merasa ingin bunuh diri. Setiap orang pasti mengalami suasana hati yang buruk dalam beberapa titik di hidupnya, lantas kapan suasana hati buruk itu bisa dikatakan berubah menjadi depresi?  Mood yang buruk membuat kita merasa sedih dan kehilangan semangat. Perasaan ini wajar terjadi dan akan berlalu pada waktunya. Namun, jika pera

Self harm adalah tindakan menyakiti atau melukai diri sendiri dengan tujuan mengalihkan rasa sakit psikis dan berbagai macam emosi lainnya. Tindakan menyakiti diri yang paling umum seperti sayatan, goresan, memukul diri sendiri atau tindakan fisik lainnya yang menyebabkan rasa sakit. Meskipun self-harm dapat memberikan rasa tenang sesaat atau mengalihkan perasaan negatif, perilaku ini tidak bisa menyelesaikan masalah atau memecahkan masalah emosional yang sebenarnya. Mengapa seseorang melakukan self harm? Biasanya, seseorang melakukan tindakan self harm karena ketidakmampuannya dalam menyalurkan emosi seperti tekanan emosional, stres, depresi, kecemasan berlebihan, atau perasaan putus asa. Alasan lainnya yang memungkinkan seseorang melakukan self harm: 1. Pengalihan perasaan Beberapa orang berfikir rasa sakit fisik bisa menjadi cara sementara untuk mengalihkan rasa sakit emosional yang lebih mendalam. 

Di era digital ini, semakin banyak trend yang bermunculan. Dan kita harus bisa memfilter trend mana yang harus diikuti dan yang tidak harus diikuti. Namun, ada tren yang semakin berkembang dan menarik perhatian banyak orang yaitu oversharing.  Seseorang disebut oversharing ketika ia mengungkapkan terlalu banyak informasi pribadi, perasaan, atau detail tentang kehidupannya yang sepantasnya tidak diceritakan. Meskipun berbagi adalah dorongan alami manusia, oversharing dapat memiliki berbagai konsekuensi dan dampak pada individu dan hubungan sosial. Yuk, mari kita mulai dan belajar bagaimana menjaga privasi kita dengan lebih baik! Dampak Oversharing Mengapa kita tidak boleh terlalu banyak membeberkan informasi pribadi di media sosial? Terlepas dari kenyataan bahwa berbagi informasi pribadi di media sosial dapat menyebabkan kepuasan sementara, oversharing dapat menyebabkan efek negatif seperti: 1. Ketidaknyamanan